Rabu, 26 September 2012

10 FAKTA MENARIK MENGENAI STASIUN RUANG ANGKASA INTERNASIONAL













Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Stations/ISS) merupakan salah satu pencapaian terbesar manusia dan teknologi dalam sejarah. Badan Antariksa dari Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Jepang dan Kanada telah bergabung untuk mencapai tujuan bersama atas nama ilmu pengetahuan dan teknologi.


Peristiwa ini merupakan simbol kemajuan teknologi dan bukti prestasi manusia melalui kolaborasi dan kerja sama tim. Berikut ini 10 fakta menarik mengenai ISS:

1. Pada tanggal 2 November 2010, ISS menandai 10 tahun pendudukan manusia di ruang angkasa secara terus menerus. Sejak pertama kali diluncurkan pada tanggal 31 Oktober 2000 dan merapat pada tanggal 2 November, ISS telah dikunjungi oleh 196 orang dari delapan negara yang berbeda.




2. ISS dapat dilihat dari bumi dengan mata telanjang, dan merupakan satelit buatan manusia terbesar yang pernah mengorbit di Bumi.








3. Sejak modul pertama Zarya diluncurkan pada tanggal 20 November 1998, ISS telah memutari bumi sebanyak 68.519 kali atau sekitar 1,7 miliar mil (2,7 miliar km).






 
4. Sampai dengan perayaan 10 tahun ISS pada tanggal 2 November 2010, telah terjadi 103 kali peluncuran kendaraan ruang angkasa ke ISS: 67 Rusia, 34 AS, satu kali Jepang dan satu kali Eropa. Spacewalks telah dilakukan sebanyak 150 kali untuk mendukung perakitan ISS dengan total lebih dari 944 jam.



5. ISS dioperasikan oleh tim ekspedisi yang terdiri dari 6 astronot dan kosmonot, dengan mempertahankan keberadaan manusia di ruang angkasa terus menerus sejak peluncuran pertama. Jumlah waktu total adalah 10 tahun dan 105 hari. Rekor ini telah memecahkan rekor keberadaan manusia terlama di ruang angkasa yang sebelumnya dipegang oleh Stasiun Ruang Angkasa milik Rusia, MIR, dengan jumlah 
total 3.644 hari.


Sampel Batu Bulan yang diambil dari misi Apollo 11.
6. ISS berfungsi sebagai laboratorium penelitian yang memiliki kondisi lingkungan tanpa gravitasi dimana para tim melakukan penelitian di bidang biologi, kimia, kedokteran, fisiologi dan fisika, serta pengamatan astronomi dan meteorologi.



7. ISS, terdiri dari panel surya raksasa, yang membentang dengan luas seperti sebuah lapangan American Football, dan berat 375.481 kg. Kompleks ini sekarang memiliki lebih banyak ruangan untuk beristirahat dan memiliki 2 kamar mandi dan satu gym.


 
 

8. Sebanyak 3,3 juta baris kode perangkat lunak di bumi, telah mendukung 1,8 juta baris kode perangkat lunak penerbangan.







9. 55 lengan robot yang terpasang mampu mengangkat beban seberat 100 kg atau seberat ISS orbital.

Erupsi Gunung Cleveland di pulau Aleutian dilihat dari ISS.
10. Panel surya seluas satu hektar mampu memasok 75-90 kilowatt listrik untuk ISS.







Photograph by NASA

sumber 






 

Selasa, 25 September 2012

PERMASALAHAN DEMOKRASI DI NKRI


Distorsi Sistem Demokrasi di Indonesia


Demokrasi,seperti konsep-konsep politik terapan lain, kekuasaan, pemerintahan, birokrasi dan lain-lain merupakan istilah yang sering kita dengar. Konsep demokrasi inilah yang menjadi landasan dalam mengelola negeri kita, Republik Indonesia. Namun, akhir-akhir ini, kualitas politikdi Indonesia mengalami kemorosotan. Kejadian ini ditandai dengan maraknya kasus korupsi, suap dan beberapa kasus lain yang merugikan negara hingga milyaran rupiah oleh pra pejaar pemerintahan sera birokrasi Indonesia. Sehingga banyak sekali pertanyaan dari masyarakat, “Benarkah konsep demokrasi sebagai landasan negeri kita?”


Kita ketahui demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demokratia, demos (rakyat) dan kratia (kekuasaan). Secara garis besar, demokrasi adalah kekuasaan rakyat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan 1 (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantara wakilnya; pemerintah rakyat; 2 gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Pericles, negarawan polis Athena tahun 431 SM mendefinisikan demokrasi kurang lebih sebagai berikut, “Konstitusi kita (polis Athena), disebut demokrasi karena konstitusi tersebut tidak ditentukan oleh segelintir orang, melainkan oleh banyak orang. Tapi hukum kita menjamin keadilan yang sama bagi semua orang dalam masalah-masalah pribadinya dan opini publik kita mengakui dan menghormati bakat di setiap tingkatan pencapaiaannya. Semata mata karena kehebatannya. Warga kita memenuhi baik kewajiban publik maupun kewajiban pribadi dan tidak membolehkan berbagai masalah mereka dicampuradukkan dengan masalah  bersama. Kita membuat keputusan atau berdebat dengan bijaksana dan dalam semua masalah kebijakan, dengan meyakini bahwa pengambilan kebijaksanaan tidak sah apabila tidak didiskusikan terlebih dahulu. Yang dikemukakan pericles ini merupakan demokrasi yang bersifat langsung sedankan demokrasi modern bersifat tidak langsunng. Secara garis besar demokrasi langsung dan tidak langsung hanya berbeda cara partisipasi rakyat dalam pemerintah. Jika langsung tanpa perantara jika tak langsung partisipasi rakyat dialirkan melalui perwakilan. Adalah Jhon Locke, perumus demokrasi modern mengemukakan tentang demokrasi modern. Poin yang diungkapkan yaitu rakyat diikutsertakan dalam penentuan kebijakan negara, persamaan hak kewajiban untuk rakyat, kebebasan rakyat dan tanggung jawabnya, sistem perwakilan dan pemilihan umum dengan peraturan mayoritas.


Dengan beberapa pengertian diatas (pengertian yang sudah umum dan kompleks) dapat kita ambil usur-unsur pokok atau fundamental dalam diri demokrasi. Unsur -unsur fundamental inilah yang mengalami distorsi dalam penerapannya di Indonesia. Tanpa membandingkan sistem pemerinthan lain (bukan demokrasi) kita akan melihat unsur-unsur fundamental demokrasi dengan kenyataan atau realitas penerapannya di Indonesia.


Pertama, demokrasi merupakan bagian dari filsafat liberal (beberapa golongan masyarakat masih sensitif dengan kata liberal). Demokrasi berati hak kewajiban individu dalam mengepresiasikan dirinya secara bertanggung jawab. Kebebasan individu ini penting karena akan mendorong kemajuan pikiran dan selanjutnya peradapan manusia karena dalam kondisi terkekang kemajuan pikiran tidak dapat diwujudkan.


Penerapanya di Indonesia, hak disini maksudnya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang terjamin dan layak juga aspek-aspek lain yang bertujuan memakmurkan rakyat. Dalam hal ini sumberdaya di Indonesia baik SDM dan SDA dapat di maksimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Sementara itu, banyak sumber daya terutama SDA yang dikuasai oleh asing dan rakyat yang sebenarnya masih membutuhkan kemakmuran menjadi terhambat.


Kedua, dalam kehidupan bernegara demokrasi berarti membatasi kekuasaan pemerintah demi melindungi hak dan kepentingan rakyat. Pengertian ini berasal dari pandangan liberal yang senantiasa penuh prasangka terhadap kekuasaan negara yang cenderung disalahgunakan.


Penerapannya di Indonesia , hak rakyat sering dikesampingkan. Pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan pejabat negara seolah-olah ditutup-tutupi dari masa atau publik (dalam hal ini saya tidak akan menyebut golongan tertentu). Yang jelas akhir-akhir ini bayak politisi dan pejabat negara dari golongan tertentu yang menguasai pemerintahan terjerat berbagai kasus suap dan koropsi namun oleh golongan tersebut sengaja ditutup-tutupi secara bersama oleh golongan tersebut agar rakyat tidak tahu. Sering kali setelah masuk persidangan muncul masalah baru dan tiba-tiba masalah lama hilang tanpa proses yang diketahui oleh masyarakat. Padahal, hak rakyat untuk mengetahui seperti apakah kelanjutan perkara tersebut karena yang dirugikan adalah rakyat.

Ketiga, demokrasi identik dengan pelaksanaan pemilihan umum yang bebas, kompetitif dan jujur.

Penerapannya di Indonesia, banyak caleg (calon legislatif) yang tidak jujur dengan menyuap masyarakat bahkan  komisi penyelenggara pemilihan umum pun disuap demi ambisinya untuk duduk menjadi wakil rakyat. Selain itu masih banyak caleg yang kalah tidak terima dan menggerakan massa pendukungnya melakukan penyerangan dan lain-lain.


Keempat, demokrasi identik denan partisipasi rakyat secara bebas dan bertanggung jawab.

Penerapannya di Indonesia sering sekali partisipasi rakyat seperti demonstrasi menentang kebijakan pemerintah dengan merusak fasilitas umum dan itupun belum pasti didengar atau ditanggapi oleh pemerintah.


Kelima, demokrasi identik dengan penyelesaian masalah pada semua tingkatan secara dialogis dan tidak dengan kekerasan.

Penerapannya di Indonesia, penyelesaian masalah kerap dengan jalan kekerasan. Ormas pendukung golongan tertentu sering menghakimi sendiri suatu masalah yang tidak sesuai dengan mereka tanpa jalur hukum yang berlaku.

Demikian unsur-unsur fundamental demokrasi yang banyak mengalami penyimpangan di negeri kita. Pertanyaannya, apakah negara ini masih pantas menggunakan sistem demokrasi? Atau, pembenahan seperti apakah yang dapat kita lakukan agar tercipta demokrasi yang selaras dengan kebudayaan Negara? Dapatkah generasi muda Indonesia dapat menciptakan demokrasi yang sehat tanpa ada unsur money politik seperti apa yang terjadi di Indonesia saat ini? Cobalah tanyakan pada rumput yang bergoyang.

KISAH ASTRONOT INDONESIA YANG GAGAL KE LUAR ANGKASA





Astronot Amerika Serikat yaitu Neil Amstrong,manusia yang pertama kali mendarat di bulan, meninggal dunia.Perlu kita ketahui bahwa Indonesia dulu pernah punya astronot. Dan lebih hebatnya lagi astronot pertama Indonesia adalah seorang wanita yang bernama Pratiwi Sudarmono.

Pratiwi Sudarmono adalah seorang ilmuwan dari Universitas Indonesia. Dia lahir pada tanggal 31 Juli 1952 di Bandung. Pada saat itu, rencananya Indonesia akan memberangkatkan astronot dalam misi STS-61-H yang menggunakan pesawat ulang-alik Columbia. STS-61-H yang direncanakan berangkat tahun 1986 ini akan meluncurkan tiga satelit komersil Skynet 4A, Palapa B3 and Westar 6S.

Sedangkan pak Taufik Akbar yang kelahiran Medan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung dengan gelar Bachelor of Science di bidang Electrical Engineering pada tahun 1975, ia bekerja sebagai seorang insinyur telekomunikasi dan Pada tahun 1990-92 ia Manager Perencanaan Telekomunikasi Umum, Manajer Umum Eksekutif untuk Operasi Satelit Palapa (1992-1993), Presiden Direktur Aplikanusa Lintasarta (1994-2000). Pada tahun 2000, ia menjadi Direktur Sumber Daya Manusia. 

Palapa B3 merupakan satelit buatan Indonesia. Karena itu pemerintah merasa perlu memberangkatkan astronot sendiri. Rencananya Pratiwi akan menjadi pay load specialist, atau kru yang mengoperasikan satelit Palapa B-3 dalam misi tersebut. Untuk astronot cadangan, ditunjuk Taufik Akbar yang merupakan engineer dari PT Telkom.

Keduanya sudah lama berlatih di bawah bimbingan NASA Amerika Serikat. Pemerintah RI sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk latihan ini. Pratiwi dan Taufik pun sudah siap diterbangkan ke luar angkasa.

Tapi sebuah musibah terjadi. Pesawat ulang-alik Challengger yang hendak menuaikan misi STS-51-L, meledak sesaat setelah diluncurkan. Challenger meledak tanggal 28 Januari 1986, hanya 73 detik setelah diluncurkan. Tujuh kru tewas dalam insiden ini.

Akibat dari insiden ini, NASA membatalkan beberapa penerbangan ke luar angkasa. Termasuk Columbia yang akan mengangkut satelit Palapa B-3 milik Indonesia.

Para astronot dalam misi penerbangan itu pun batal berangkat. Satelit B-3 akhirnya diluncurkan dengan roket Delta, tanpa kehadiran astronot dari Indonesia.

Setelah kejadian itu, Indonesia tidak pernah mengirimkan kembali astronot untuk ke ruang angkasa.Akhirnya malah yang Malaysia berhasil mengirimkan astronot ke ruang angkasa tahun 2007. Sheikh Muszaphar Shukor, seorang ilmuwan Malaysia berhasil pergi ke luar angkasa dengan menumpang Soyuz TMA-11 milik Rusia.

Kamis, 20 September 2012

NARRATIVE


Narrative Text

•    Social Function    :
The basic purpose of narrative is to entertain, to gain and hold a readers' interest. However narratives can also be written to teach or inform, to change attitudes / social opinions eg soap operas and television dramas that are used to raise topical issues. Narratives sequence people/characters in time and place but differ from recounts in that through the sequencing, the stories set up one or more problems, which must eventually find a way to be resolved. A narrative is a text which have a purpose to entertain or inform readers by telling them a story.

•    Generic  Structure                   :


In a Traditional Narrative the focus of the text is on a series of actions:
Orientation: (introduction) in which the characters, setting and time of the story are established. Usually answers who? when? where? eg. Mr Wolf went out hunting in the forest one dark gloomy night.
Complication or problem: The complication usually involves the main character(s) (often mirroring the complications in real life).
Resolution: There needs to be a resolution of the complication. The complication may be resolved for better or worse/happily or unhappily. Sometimes there are a number of complications that have to be resolved. These add and sustain interest and suspense for the reader.
To help students plan for writing of narratives, model, focusing on:
  • Plot: What is going to happen?
  • Setting: Where will the story take place? When will the story take place?
  • Characterisation: Who are the main characters? What do they look like?
  • Structure: How will the story begin? What will be the problem? How is the problem going to be resolved?
  • Theme: What is the theme / message the writer is attempting to communicate?
          -    Orientation : It is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced.(berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana)
          -    Complication : Where the problems in the story developed. (Permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)
          -    Resolution : Where the problems in the story is solved. Masalah selesai, --- secara baik "happy ending" ataupun buruk "bad ending".



•   Types of narrative             :
There are many types of narrative. They can be imaginary, factual or a combination of both. They may include fairy stories, mysteries, science fiction, romances, horror stories, adventure stories, fables, myths and legends, historical narratives, ballads, slice of life, personal experience.

•    Language Feature                 :
·  Action verbs: Action verbs provide interest to the writing. For example, instead of The old woman was in his way try The old woman barred his path. Instead of She laughed try She cackled.
·  Written in the first person (I, we) or the third person (he, she, they).
·  Usually past tense.
·  Connectives,linking words to do with time.
·  Specific nouns: Strong nouns have more specific meanings, eg. oak as opposed to tree.
·  Active nouns: Make nouns actually do something, eg. It was raining could become Rain splashed down or There was a large cabinet in the lounge could become A large cabinet seemed to fill the lounge.
·  Careful use of adjectives and adverbs: Writing needs judicious use of adjectives and adverbs to bring it alive, qualify the action and provide description and information for the reader.
·  Use of the senses: Where appropriate, the senses can be used to describe and develop the experiences, setting and character:
  • What does it smell like?
  • What can be heard?
  • What can be seen - details?
  • What does it taste like?
  • What does it feel like?
·  Imagery
  • Simile: A direct comparison, using like or as or as though, eg. The sea looked as rumpled as a blue quilted dressing gown. Or The wind wrapped me up like a cloak.
  • Metaphor: An indirect or hidden comparison, eg. She has a heart of stone or He is a stubborn mule or The man barked out the instructions.
  • Onomatopoeia: A suggestion of sound through words, eg. crackle, splat, ooze, squish, boom, eg. The tyres whir on the road. The pitter-patter of soft rain. The mud oozed and squished through my toes.
  • Personification: Giving nonliving things (inanimate) living characteristics, eg. The steel beam clenched its muscles. Clouds limped across the sky. The pebbles on the path were grey with grief.
·  Rhetorical Questions: Often the author asks the audience questions, knowing of course there will be no direct answer. This is a way of involving the reader in the story at the outset, eg. Have you ever built a tree hut?
·  Variety in sentence beginnings. There are a several ways to do this eg by using:
  • Participles: "Jumping with joy I ran home to tell mum my good news."
  • Adverbs: "Silently the cat crept toward the bird"
  • Adjectives: "Brilliant sunlight shone through the window"
  • Nouns: "Thunder claps filled the air"
  • Adverbial Phrases: "Along the street walked the girl as if she had not a care in the world."
  • Conversations/Dialogue: these may be used as an opener. This may be done through a series of short or one-word sentences or as one long complex sentence.


•    Example                             :
Golden Goose

There was a man who had three sons, the youngest of whom was called Dummling, and was despised, mocked, and sneered at on every occasion.

It happened that the eldest wanted to go into the forest to hew wood, and before he went his mother gave him a beautiful sweet cake and a bottle of wine in order that he might not suffer from hunger or thirst.

When he entered the forest he met a little grey-haired old man who bade him good-day, and said, do give me a piece of cake out of your pocket, and let me have a draught of your wine, I am so hungry and thirsty. But the clever son answered, if I give you my cake and wine, I shall have none for myself, be off with you, and he left the little man standing and went on.

But when he began to hew down a tree, it was not long before he made a false stroke, and the axe cut him in the arm, so that he had to go home and have it bound up. And this was the little grey man's doing.

After this the second son went into the forest, and his mother gave him, like the eldest, a cake and a bottle of wine. The little old grey man met him likewise, and asked him for a piece of cake and a drink of wine. But the second son, too, said sensibly enough, what I give you will be taken away from myself, be off, and he left the little man standing and went on. His punishment, however, was not delayed, when he had made a few blows at the tree he struck himself in the leg, so that he had to be carried home.

Then Dummling said, father, do let me go and cut wood. The father answered, your brothers have hurt themselves with it, leave it alone, you do not understand anything about it. But Dummling begged so long that at last he said, just go then, you will get wiser by hurting yourself. His mother gave him a cake made with water and baked in the cinders, and with it a bottle of sour beer.

When he came to the forest the little old grey man met him likewise, and greeting him, said, give me a piece of your cake and a drink out of your bottle, I am so hungry and thirsty.

Dummling answered, I have only cinder-cake and sour beer, if that pleases you, we will sit down and eat. So they sat down, and when Dummling pulled out his cinder-cake, it was a fine sweet cake, and the sour beer had become good wine. So they ate and drank, and after that the little man said, since you have a good heart, and are willing to divide what you have, I will give you good luck. There
stands an old tree, cut it down, and you will find something at the roots. Then the little man took leave of him.

Dummling went and cut down the tree, and when it fell there was a goose sitting in the roots with feathers of pure gold. He lifted her up, and taking her with him, went to an inn where he thought he would stay the night. Now the host had three daughters, who saw the goose and were curious to know what such a wonderful bird might be, and would have liked to have one of its golden feathers.

The eldest thought, I shall soon find an opportunity of pulling out a feather, and as soon as Dummling had gone out she seized the goose by the wing, but her finger and hand remained sticking fast to it.

The second came soon afterwards, thinking only of how she might get a feather for herself, but she had scarcely touched her sister than she was held fast.

At last the third also came with the like intent, and the others screamed out, keep away, for goodness, sake keep away. But she did not understand why she was to keep away. The others are there, she thought, I may as well be there too, and ran to them, but as soon as she had touched her sister, she remained sticking fast to her. So they had to spend the night with the goose.

The next morning Dummling took the goose under his arm and set out, without troubling himself about the three girls who were hanging on to it. They were obliged to run after him continually, now left, now right, wherever his legs took him.

In the middle of the fields the parson met them, and when he saw the procession he said, for shame, you good-for-nothing girls, why are you running across the fields after this young man. Is that seemly?

At the same time he seized the youngest by the hand in order to pull her away, but as soon as he touched her he likewise stuck fast, and was himself obliged to run behind.

Before long the sexton came by and saw his master, the parson, running behind three girls. He was astonished at this and called out, hi, your reverence, whither away so quickly. Do not forget that we have a christening to-day, and running after him he took him by the sleeve, but was also held fast to it. Whilst the five were trotting thus one behind the other, two laborers came with their hoes from the fields, the parson called out to them and begged that they would set him and the sexton free. But they had scarcely touched the sexton when they were held fast, and now there were seven of them running behind Dummling and the goose.

Soon afterwards he came to a city, where a king ruled who had a daughter who was so serious that no one could make her laugh. So he had put forth a decree that whosoever should be able to make her laugh should marry her. When Dummling heard this, he went with his goose and all her train before the king's daughter, and as soon as she saw the seven people running on and on, one behind the other, she
began to laugh quite loudly, and as if she would never stop.

Thereupon Dummling asked to have her for his wife, but the king did not like the son-in-law, and made all manner of excuses and said he must first produce a man who could drink a cellarful of wine.

Dummling thought of the little grey man, who could certainly help him, so he went into the forest, and in the same place where he had felled the tree, he saw a man sitting, who had a very sorrowful face.

Dummling asked him what he was taking to heart so sorely, and he answered, I have such a great thirst and cannot quench it, cold water I cannot stand, a barrel of wine I have just emptied, but that to me is like a drop on a hot stone.

There, I can help you, said Dummling, just come with me and you shall be satisfied.

He led him into the king's cellar, and the man bent over the huge barrels, and drank and drank till his loins hurt, and before the day was out he had emptied all the barrels. Then Dummling asked once more for his bride, but the king was vexed that such an ugly fellow, whom everyone called Dummling, should take away his daughter, and he made a new condition, he must first find a man who could eat a whole
mountain of bread. Dummling did not think long, but went straight into the forest, where in the same place there sat a man who was tying up his body with a strap, and making an awful face, and saying, I have eaten a whole ovenful of rolls, but what good is that when one has such a hunger as I. My stomach remains empty, and I must tie myself up if I am not to die of hunger.

At this Dummling was glad, and said, get up and come with me, you shall eat yourself full. He led him to the king's palace, where all the flour in the whole kingdom was collected, and from it he caused a huge mountain of bread to be baked. The man from the forest stood before it, began to eat, and by the end of one day the whole mountain had vanished. Then Dummling for the third time asked for his bride, but the king again sought a way out, and ordered a ship which could sail on land and on water. As soon as you come sailing back in it, said he, you shall have my daughter for wife.

Dummling went straight into the forest, and there sat the little grey man to whom he had given his cake. When he heard what Dummling wanted, he said, since you have given me to eat and to drink, I will give you the ship, and I do all this because you once were kind to me. Then he gave him the ship which could sail on land and water, and when the king saw that, he could no longer prevent him from having his daughter. The wedding was celebrated, and after the king's death, Dummling inherited his kingdom and lived for a long time contentedly with his wife.

FAKTA KEBOHONGAN PENDARATAN DI BULAN


FAKTA KEBOHONGAN PENDARATAN DI BULAN

Buat kalian yang sedang  baca tulisan ini, terserah believe it or not, tapi inilah kenyataan yang ada tentang pendaratan manusia di bulan, gak usah tegang bacanya, sambil ngopi/ngeteh lebih enak kok.silahkan disimak baik baik.
Pernahkah anda mendengar nama neil amstrong? Orang ini disebut sebut sebagai manusia yang pertama kali mendarat dibulan. Ia lahir pada 5 agustus 1930 dan wafat pada tanggal 25 agustus 2012 kemarin pada umur yang ke 82. ia merupakan pilot berkewarganegaraan amerika serikat. Setelah saya mendengar berita bahwa neil amstrong ini meninggal saya berfikir “ apakah benar ada manusia yang berhasil mendarat di bulan ? “. Beberapa saat kemudian saya segera mencari informasi tentang fakta tentang pendaratan manusia di bulan pada internet. pada kali ini saya akan merangkum beberapa fakta kebohongan pendaratan tersebut dari beberapa sumber yang akan saya posting pada blog saya ini.

Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Walaupun di amerika sendiri kredibilitas FOX ‘agak’ diragukan, dengan hanya menampilkan hasil research yang tidak mendalam, tidak akurasi secara ilimiah dan konklusi yang subjektif, namun setidaknya acara ini telah membuka mata dan merubah sudut pandang dunia tentang pendaratan di bulan. Ini dapat dilihat dari rating siaran yang FOX yang meningkat tajam dengan adanya program ini. Di sisi lain warga amerika sendiri telah kehilangan respek terhadap integritas pemerintahan mereka.
Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis We Never Went To The Moon, Ralph Rene penulis NASA Mooned America, David Peary dan Mary Bennett, co-author dari Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers dan yang paling terbaru adalah Bart Sibrel produser dari A Funny Thing Happened on the Way to the Moon. mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.
  • Kemungkinan berhasil diperhitungkan sangat kecil sehingga tidak dapat dibayangkan adanya pendaratan di bulan
Bill Kaysing mengatakan bahwa perhitungan keberhasilan pendaratan di bulan adalah 0.0017% (1 : 60,000). Sumber dari informasi ini adalah reportase yang di sediakan oleh Rocketdyne company pada akhir tahun 1950an. Lampiran ini tentu saja didasarkan pengetahuan mereka akan teknologi yang tersedia saat itu.
  • Seluruh Misi Apollo sebelum Apollo 11 Terserang Kerusakan Pada Sekitar 20,000 Bagian. Pengecualian pada Apollo 13 NASA Mengklaim Tidak Ada Masalah Teknis Pada Misi Bulan Mereka
Klaim hoax ini dikemukakan oleh Ralph Rene. Misi-misi Apollo sebelumnya terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini. Pengalaman dari misi-misi Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalah teknis dan kerusakan, maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras untuk menghadapi masalah-masalah ini, dan pendaratan di bulan dapat berjalan dengan mulus. Amazing…
  • Jeleknya Kualitas Video Sehingga Tidak Dapat Diuji Dengan Lebih Mendalam
Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari permukaan bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi. Sehingga Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat menyiarkan situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di convert ke standart TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang di kirim dari bulan ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan standar EIA.
Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan high-quality. Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12 NASA membekali astronot mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat mengirimkan gambar bewarna langsung ke bumi.
  • Tidak Akan Ada Gambar Yang Diambil Dari Bulan Karna Film Akan Meleleh Pada Temperatur 250°
Astronot Apollo pada saat itu menggunakan sebuah film transparansi khusus yang dibuat oleh Eastman Kodak dibawah kontrak NASA. Layer dari emulsi fotosensitif ini diletakan dalam ESTAR yang terbuat dari polister, yang biasanya di gunakan dalam pembuatan film bergerak. Titik leleh ESTAR adalah 490° F, namun penyusutan dan distorsi dapat terjadai pada temperatur 200° F. dan film ini tidak pernah diuji dalam temperature seperti ini. Kameranya sendiri disimpan didalam sebuah tempat khusus yang di disain untuk menjaga film agar tetap dingin.
Situasi di bulan yang tanpa udara sangat berbeda dengan situasi oven di dapur kita pada umumnya. Tanpa konveksi dan koduksi, maka panas dapat tersebar karna radiasi.
  • Setiap Foto Yang Ditampilkan Dibuat Dengan Sangat Sempurna, Terfokus, dan di Ekspos. Kenyataanya Astronot Menggunakan Kamera Tanpa Viewfinders dan Pengatur Cahaya
Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang begitu sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah mengambil foto di bulan, ini adalah contoh dari gambar yang diambil di bulan :

Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan viewfinders dan pengatur cahaya 

Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para astronot ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri mereka sebaik para astronot Apollo.
Langit yang Gelap Harusnya Penuh Dengan Bintang-Bintang, Namun Tidak Satupun yang Nampak Pada Setiap Foto Apollo





Untuk alasan yang sama foto bumi yang di ambil dari bulan pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang menyanggah hal ini dengan mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di sana namun tidak keliahatan, tapi mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda antara ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.
Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah berdusta dengan mengatakan bahwa bintang tidak dapat di lihat di ruang angkasa, pada kenyataan NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga memperlihatkan adanya bintang.
Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).
Pada gambar tersebut kita masih bisa melihat dengan jelas dan membedakan mana aurora dan mana bintang.

Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa mereka melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga mereka tidak dapat melihat cahaya bintang. Ini sama hal nya kita ingin melihat bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya senter. Di sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia berada dibayangan Lunar Module Apollo 17, iada dapat melihat dengan jelas beberapa bintang ketika ia berada diluar.

  • Bayangan Yang Dihasilkan Pada Pemukaan Bulan Harusnya Paralel. Beberapa Bayangan Pada Foto Apollo Tidak Paralel. Indikasi Bahwa Sumber Cahaya Bukan Hanya
Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif saja. Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil bayangan yang tidak paralalel.
Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya bayangan yang dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada daerah yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2 bayangan yang tidak parallel. Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini dilihat dari atas maka tetap akan tampak bayangan yang parallel.


Gambar yang di ambil di bumi tersebut menjelaskan bahwa perspektif dapat menyebabkan bayangan tidak parallel
  • Panjang Bayangan Yang Berbeda Karena Sumber Cahaya Yang Berbeda
Datang dari David Percy yang memuculkan gambar ini pada websitenya
Percy mengatakan bahwa beda permukaan bulan saat foto ini diambil bukanlah alasan mengapa terdapat dua bayangan yang berbeda ukuran. Karena tempat dimana Apollo 11 berada adalah rata.

  • Hanya Ada Dua Astronot Yang Berjalan di Bulan Dalam Setiap Misi Apollo, Namun Ada Beberapa Foto Dimana Astronot Memantulkan Gambar Astronot Lain Yang Tidak Memiliki Kamera. Siapa Yang Mengambil Foto??
Astronot Apollo Membawa kamera yang dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12 ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat dengan jelas kamera Bean ganjal di dadanya. Perhatikan lebih jelas pantulan Conrad pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di operasikan dengan tangan kananya.

Gambar ini diambil saat Alan Bean memegang sebuah Special Environment Examiner Container. Jika foto ini diambil oleh kamera dada Conrad maka helm L seharusnya tidak terlihat.
Bayangan yang dipantulkan pada visor Bean M berada pada arah yang berbeda, tidak pada garis parallel yang seharusnya.
Jika kita melihat pada Enviromental Sampler yang sedang di pegang Bean N, pantulan datang dari sumber cahaya yang bukan matahari, tapi itu bisa saja cahaya dari baju ruang angkasa. Namun pada 7, terlihat sumber cahaya lain.
 

  • Jejak Di Permukaan Bulan

Pada gambar ini (perhatikan daerah yang dilingkar). Jejak Lunar Rover ini sangat jelas terbentuk. Pada kenyataanya kita harus memiliki campuran senyawa dan air untuk dapat menciptakan jejak yang jelas seperti itu.
Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa mindahin?

Sebagaimana ketika take off make Luna Module juga akan mengeluarkan ‘hembusan’ yang kuat ketikan akan landing di bulan. Bagaimana bisa kita akan mendapatkan sebuah foto jejak kaki pertama manusia di bulan?

  • Bendera yang Berkibar
bendera dapat berkibar karena… ?
dan seharusnya di bulan tidak ada… ?
Anda pasti sudah tahu apa yang harus diisi di titik titik tersebut.

  • Mengapa Mereka Memalsukan Itu
Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.
Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.
Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.
Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4 trilyun pada tahun 1969 ($135b trilyun pada tahun 2005). Lihat budget NASA (termasuk Mercury, Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program Apollo), hanya pesawat ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83 trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo bernilah $28trilyun, Saturn I, IB, V bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)Motives
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
  1. Pengalih Perhatian. Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.
  2. Daya Tarik Perang Dingin. Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.
  3. Uang. NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Fariasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.
  4. Resiko. Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan. Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.







 






Sumber : http://tutorial-blogz.blogspot.com/2012/07/cara-memasang-widget-jam-melayang-di.html#ixzz289OJf7Jy