FAKTA KEBOHONGAN PENDARATAN DI BULAN
Buat kalian yang sedang baca tulisan ini, terserah believe it or not, tapi inilah kenyataan yang ada tentang pendaratan manusia di bulan, gak usah tegang bacanya, sambil ngopi/ngeteh lebih enak kok.silahkan disimak baik baik.Pernahkah anda mendengar nama neil amstrong? Orang ini disebut sebut sebagai manusia yang pertama kali mendarat dibulan. Ia lahir pada 5 agustus 1930 dan wafat pada tanggal 25 agustus 2012 kemarin pada umur yang ke 82. ia merupakan pilot berkewarganegaraan amerika serikat. Setelah saya mendengar berita bahwa neil amstrong ini meninggal saya berfikir “ apakah benar ada manusia yang berhasil mendarat di bulan ? “. Beberapa saat kemudian saya segera mencari informasi tentang fakta tentang pendaratan manusia di bulan pada internet. pada kali ini saya akan merangkum beberapa fakta kebohongan pendaratan tersebut dari beberapa sumber yang akan saya posting pada blog saya ini.
Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Walaupun di amerika sendiri kredibilitas FOX ‘agak’ diragukan, dengan hanya menampilkan hasil research yang tidak mendalam, tidak akurasi secara ilimiah dan konklusi yang subjektif, namun setidaknya acara ini telah membuka mata dan merubah sudut pandang dunia tentang pendaratan di bulan. Ini dapat dilihat dari rating siaran yang FOX yang meningkat tajam dengan adanya program ini. Di sisi lain warga amerika sendiri telah kehilangan respek terhadap integritas pemerintahan mereka.
Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis We Never Went To The Moon, Ralph Rene penulis NASA Mooned America, David Peary dan Mary Bennett, co-author dari Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers dan yang paling terbaru adalah Bart Sibrel produser dari A Funny Thing Happened on the Way to the Moon. mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.
- Kemungkinan berhasil diperhitungkan sangat kecil sehingga tidak dapat dibayangkan adanya pendaratan di bulan
- Seluruh Misi Apollo sebelum Apollo 11 Terserang Kerusakan Pada Sekitar 20,000 Bagian. Pengecualian pada Apollo 13 NASA Mengklaim Tidak Ada Masalah Teknis Pada Misi Bulan Mereka
Klaim hoax ini dikemukakan oleh Ralph Rene. Misi-misi Apollo
sebelumnya terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA
sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini. Pengalaman dari misi-misi
Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalah teknis dan kerusakan,
maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras untuk menghadapi masalah-masalah
ini, dan pendaratan di bulan dapat berjalan dengan mulus. Amazing…
- Jeleknya Kualitas Video Sehingga Tidak Dapat Diuji Dengan Lebih Mendalam
Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari
permukaan bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply.
Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi. Sehingga Apollo 11
hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan
rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat menyiarkan
situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di convert ke standart
TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris
per frame. Tayangan yang di kirim dari bulan ditampilkan pada monitor
hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layer monitor
kemudian di scan menggunakan standar EIA.
Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan
kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan
high-quality. Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12 NASA membekali astronot
mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat mengirimkan
gambar bewarna langsung ke bumi.
- Tidak Akan Ada Gambar Yang Diambil Dari Bulan Karna Film Akan Meleleh Pada Temperatur 250°
Astronot Apollo pada saat itu menggunakan sebuah film
transparansi khusus yang dibuat oleh Eastman Kodak dibawah kontrak NASA. Layer
dari emulsi fotosensitif ini diletakan dalam ESTAR yang terbuat dari polister,
yang biasanya di gunakan dalam pembuatan film bergerak. Titik leleh ESTAR
adalah 490° F, namun penyusutan dan distorsi dapat terjadai pada temperatur
200° F. dan film ini tidak pernah diuji dalam temperature seperti ini.
Kameranya sendiri disimpan didalam sebuah tempat khusus yang di disain untuk menjaga
film agar tetap dingin.
Situasi di bulan yang tanpa udara sangat berbeda dengan
situasi oven di dapur kita pada umumnya. Tanpa konveksi dan koduksi, maka panas
dapat tersebar karna radiasi.
- Setiap Foto Yang Ditampilkan Dibuat Dengan Sangat Sempurna, Terfokus, dan di Ekspos. Kenyataanya Astronot Menggunakan Kamera Tanpa Viewfinders dan Pengatur Cahaya
Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang
begitu sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah
mengambil foto di bulan, ini adalah contoh dari gambar yang diambil di bulan :
Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan
viewfinders dan pengatur cahaya
Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para
astronot ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan
practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri mereka
sebaik para astronot Apollo.
Langit
yang Gelap Harusnya Penuh Dengan Bintang-Bintang, Namun Tidak Satupun yang
Nampak Pada Setiap Foto Apollo
Untuk alasan yang sama foto bumi yang di ambil dari bulan
pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang menyanggah hal ini dengan
mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di sana namun tidak keliahatan, tapi
mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda antara ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.
Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah berdusta dengan
mengatakan bahwa bintang tidak dapat di lihat di ruang angkasa, pada kenyataan
NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga memperlihatkan adanya bintang.
Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto
aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).
Pada gambar tersebut kita masih bisa melihat dengan jelas
dan membedakan mana aurora dan mana bintang.
Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa
mereka melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga
mereka tidak dapat melihat cahaya bintang. Ini sama hal nya kita ingin melihat
bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya senter. Di
sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia berada dibayangan
Lunar Module Apollo 17, iada dapat melihat dengan jelas beberapa bintang ketika
ia berada diluar.
- Bayangan Yang Dihasilkan Pada Pemukaan Bulan Harusnya Paralel. Beberapa Bayangan Pada Foto Apollo Tidak Paralel. Indikasi Bahwa Sumber Cahaya Bukan Hanya
Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif
saja. Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun
pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil bayangan
yang tidak paralalel.
Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya
bayangan yang dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu
bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada daerah
yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2 bayangan yang tidak
parallel. Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini dilihat dari atas maka
tetap akan tampak bayangan yang parallel.
Gambar yang di ambil di bumi
tersebut menjelaskan bahwa perspektif dapat menyebabkan bayangan tidak parallel
- Panjang Bayangan Yang Berbeda Karena Sumber Cahaya Yang Berbeda
Datang dari David Percy yang memuculkan gambar ini pada
websitenya
Percy mengatakan bahwa beda
permukaan bulan saat foto ini diambil bukanlah alasan mengapa terdapat dua
bayangan yang berbeda ukuran. Karena tempat dimana Apollo 11 berada adalah
rata.
- Hanya Ada Dua Astronot Yang Berjalan di Bulan Dalam Setiap Misi Apollo, Namun Ada Beberapa Foto Dimana Astronot Memantulkan Gambar Astronot Lain Yang Tidak Memiliki Kamera. Siapa Yang Mengambil Foto??
Astronot Apollo Membawa kamera
yang dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12
ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat dengan
jelas kamera Bean ganjal di dadanya. Perhatikan lebih jelas pantulan Conrad
pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di operasikan dengan tangan
kananya.
Gambar ini diambil saat Alan Bean memegang sebuah Special
Environment Examiner Container. Jika foto ini diambil oleh kamera dada Conrad
maka helm L seharusnya tidak terlihat.
Bayangan yang dipantulkan pada visor Bean M
berada pada arah yang berbeda, tidak pada garis parallel yang seharusnya.
Jika kita melihat pada Enviromental Sampler yang sedang di
pegang Bean N, pantulan datang dari sumber cahaya yang bukan
matahari, tapi itu bisa saja cahaya dari baju ruang angkasa. Namun pada 7,
terlihat sumber cahaya lain.
- Jejak Di Permukaan Bulan
Pada gambar ini (perhatikan daerah yang dilingkar). Jejak
Lunar Rover ini sangat jelas terbentuk. Pada kenyataanya kita harus memiliki
campuran senyawa dan air untuk dapat menciptakan jejak yang jelas seperti itu.
Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa mindahin?
Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa mindahin?
Sebagaimana ketika take off make Luna Module juga akan
mengeluarkan ‘hembusan’ yang kuat ketikan akan landing di bulan. Bagaimana bisa
kita akan mendapatkan sebuah foto jejak kaki pertama manusia di bulan?
- Bendera yang Berkibar
bendera dapat berkibar karena… ?
dan seharusnya di bulan tidak ada… ?
dan seharusnya di bulan tidak ada… ?
Anda pasti sudah tahu apa yang
harus diisi di titik titik tersebut.
- Mengapa Mereka Memalsukan Itu
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.
Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.
Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.
Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4
trilyun pada tahun 1969 ($135b trilyun pada tahun 2005). Lihat budget NASA (termasuk Mercury,
Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program Apollo), hanya pesawat
ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83 trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo
bernilah $28trilyun, Saturn I, IB, V bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)Motives
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
- Pengalih Perhatian. Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.
- Daya Tarik Perang Dingin. Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.
- Uang. NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Fariasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.
- Resiko. Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan. Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar